Bubur Gunting Kalimantan: Kelezatan Sederhana Hangatkan Jiwa

Bubur Gunting Kalimantan: Kelezatan Sederhana Hangatkan Jiwa

Pendahuluan

Bubur Gunting Kalimantan: Kelezatan Sederhana Hangatkan Jiwa. Di tengah kekayaan kuliner Kalimantan yang beragam, terselip sebuah hidangan sarapan atau camilan yang sederhana namun mampu menghangatkan jiwa: Bubur Gunting. Sesuai namanya, bubur ini memiliki ciri khas potongan adonan tepung yang “digunting” sebelum direbus, menciptakan tekstur unik yang kenyal dan lembut dalam kuah santan yang gurih dan manis. Meskipun mungkin tidak sepopuler soto Banjar atau sayur asam kutai, Bubur Gunting memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat Kalimantan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari khazanah kuliner pulau Borneo.

Asal Usul dan Filosofi Kesederhanaan

Bubur Gunting tidak terdokumentasi secara detail, namun hidangan ini diyakini telah ada sejak lama dan menjadi bagian dari kuliner rumahan masyarakat Kalimantan. Nama “Gunting” merujuk pada cara pembuatan adonan tepungnya yang tidak dibentuk bulat atau pipih seperti pada bubur sumsum, melainkan digulung memanjang lalu dipotong-potong menggunakan gunting langsung ke dalam panci rebusan. Cara sederhana ini mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan bahan-bahan yang ada dengan praktis dan efisien.

Filosofi kesederhanaan juga tercermin dalam bahan-bahan utama Bubur Gunting yang relatif mudah didapatkan: tepung beras atau tepung sagu, santan, gula merah, dan sedikit garam. Kombinasi bahan-bahan sederhana ini menghasilkan cita rasa yang kaya dan memuaskan.

Ciri Khas Rasa dan Tekstur yang Memikat

Daya tarik utama Bubur Gunting terletak pada perpaduan tekstur dan rasa yang unik:

Tekstur Kenyal dan Lembut: Potongan adonan tepung yang direbus memiliki tekstur yang kenyal di luar namun lembut di dalam. Bentuknya yang tidak beraturan hasil guntingan menambah sensasi tersendiri saat disantap.

Kuah Santan yang Gurih: Santan memberikan rasa gurih yang lembut dan kaya pada kuah bubur. Tingkat kekentalan kuah bisa bervariasi tergantung selera, namun umumnya cenderung tidak terlalu kental.

Manisnya Gula Merah yang Karamel: Gula merah yang dicairkan memberikan rasa manis yang khas dan aroma karamel yang menggoda. Tingkat kemanisan juga bisa disesuaikan dengan preferensi masing-masing.

Sentuhan Garam yang Seimbang: Sedikit garam ditambahkan untuk menyeimbangkan rasa manis dan gurih, menciptakan harmoni rasa yang pas di lidah.

Kombinasi tekstur kenyal adonan dengan kuah santan yang gurih manis inilah yang membuat Bubur Gunting menjadi hidangan yang disukai banyak orang, baik sebagai pengganjal perut di pagi hari maupun sebagai camilan sore yang nikmat.

Bubur Gunting di Berbagai Daerah Kalimantan

Bubur Gunting dikenal di berbagai provinsi di Kalimantan, meskipun mungkin dengan nama atau sedikit perbedaan dalam penyajian:

Kalimantan Selatan: Di Banjarmasin dan sekitarnya, Bubur Gunting cukup populer sebagai menu sarapan atau camilan. Biasanya disajikan dengan kuah santan yang tidak terlalu kental dan taburan kelapa parut.

Kalimantan Timur: Di Samarinda dan Balikpapan, Bubur Gunting juga mudah ditemukan di pasar tradisional atau warung makan. Beberapa penjual menambahkan potongan pisang sebagai pelengkap.

Kalimantan Barat: Di Pontianak dan sekitarnya, Bubur Gunting memiliki kemiripan, namun terkadang menggunakan tepung sagu dan disajikan dengan siraman gula merah yang lebih kental.

Kalimantan Tengah: Palangkaraya dan daerah lainnya juga mengenal Bubur Gunting sebagai hidangan tradisional yang sederhana namun mengenyangkan.

Perbedaan kecil dalam penyajian dan bahan tambahan menunjukkan adaptasi hidangan ini dengan ketersediaan bahan dan preferensi lokal di setiap daerah.

Resep Sederhana Bubur Gunting

Berikut adalah resep sederhana Bubur Gunting yang bisa Anda coba di rumah:

Bahan:

100 gram tepung beras

500 ml santan sedang

100 gram gula merah, sisir halus

1/2 sendok teh garam

1 lembar daun pandan, simpulkan

Air secukupnya

Cara Membuat:

Membuat Adonan Gunting: Campurkan tepung beras dengan sedikit air hingga menjadi adonan yang kental dan bisa digulung.

Memasak Kuah Santan: Masak santan bersama gula merah, garam, dan daun pandan dengan api kecil sambil terus diaduk agar santan tidak pecah. Masak hingga gula merah larut dan mendidih. Saring kuah dan sisihkan.

Merebus Adonan Gunting: Didihkan air secukupnya di panci lain. Ambil sedikit adonan tepung, gulung memanjang di atas talenan, lalu gunting kecil-kecil langsung ke dalam air mendidih. Lakukan hingga semua adonan habis. Masak hingga adonan mengapung dan matang.

Penyelesaian: Angkat adonan tepung yang sudah matang dan masukkan ke dalam mangkuk. Siram dengan kuah santan gula merah.

Tambahan (opsional): Taburi dengan kelapa parut segar atau tambahkan potongan buah sesuai selera.

Bubur Gunting siap dinikmati selagi hangat.

Kesimpulan

Bubur Gunting adalah contoh kuliner sederhana yang memiliki cita rasa yang otentik dan mampu menghadirkan kehangatan. Meskipun mungkin tidak sepopuler hidangan Kalimantan lainnya, Bubur Gunting tetap memiliki tempat di hati masyarakat lokal dan menjadi bagian dari warisan kuliner yang patut dilestarikan. Kelezatannya yang sederhana dan proses pembuatannya yang praktis menjadikannya pilihan yang tepat untuk sarapan, camilan, atau bahkan hidangan penutup yang menghangatkan jiwa. Mari terus mengenalkan dan menikmati Bubur Gunting, kelezatan sederhana dari bumi Kalimantan.